Tahukah kamu kegiatan merajut itu mempunyai beberapa alat yang berbeda, dan hasilnya juga berbeda sesuai dengan penggunaan alatnya?
Sebelum
masuk dalam materi, kita kenali dulu apa itu merajut. Kegiatan merajut merupakan
kegiatan merangkai helaian benang menjadi sebuah karya kerajian tangan. Merajut
dapat menghasilkan lembaran kain yang akan dibuat lagi menjadi baju maupun
barang fashion lainnya. Di Indonesia sendiri berkreasi menggunakan benang rajut
dan hook maupun jarum rajut dikenal dengan istilah merajut. Kegiatan ini tidak
hanya menghasilkan suatu karya dalam bentuk fisik, namun ternyata mempunyai manfaat lain dalam hal
kesehatan mental. Dalam kesempatan kali ini, penulis ingin mengajak pembaca
mengenal lebih dalam mengenai beberapa hal terkait istilah dalam merajut.
Mengenal Teknik Merajut
Sebelum
mulai merajut kita harus mengetahui terlebih dahulu dua teknik yang ada dalam
merajut. Tujuan kita mengenal perbedaan kedua teknik ini adalah agar tidak
salah memilih alat dan project rajutan dapat selesai dengan hasil yang sesuai keinginan.
1. Teknik
Crocheting
Kata Crochet sendiri bila diterjemahkan dalam
Bahasa Indonesia berarti Merenda. Teknik ini menggunakan alat dengan ujung yang
berkait yaitu disebut dengan hook atau hakpen. Dalam pembuatan suatu project rajutan hanya membutuhkan satu alat hakpen/hook saja, ukuran hakpen/ hook disesuaikan
dengan diameter benang yang digunakan, biasanya penggunakan ukuran hakpen/hook
sudah diberikan arahan pada label benang yang kita beli. Pada Teknik crocheting
pola-pola yang biasa digunakan adalah pola dengan singkatan seperti ch, sc,
hdc, dc, trc, inc, sl st, dll.
Teknik
merenda atau crocheting biasanya digunakan untuk membuat project rajutan seperti
tas, taplak meja, dompet, amigurumi atau boneka rajut, pot bunga, dll. Teknik
ini lebih fleksibel untuk project yang lebih banyak, membuat bajupun dapat
menggunakan teknik ini. Namun dalam Teknik ini tidak bisa digantikan atau
ditiru dengan mesin.
Foto Hook/ Hakpen
Foto Proses Teknik Crocheting
2.
Teknik
Knitting
Knitting mempunyai arti merajut. Teknik knitting
menggunakan jarum rajut berbentuk Panjang dengan ujung lancip namun tumpul.
Alat atau jarum pada teknik knitting disebut dengan Needle knit atau Breien.
Dalam proses knitting bisa membutuhkan dua atau lebih bahkan membutuhkan alat
bantu lain guna memberikan tanda dalam rajutan. untuk sebuah project rajutan.
Pola yang biasanya akrab dengan teknik ini adalah co, k, p, bo, k2tog, ssk, pm,
sm, dll. Hasil dari proyek rajutan teknik knitting ini dapat kita liat seperti
sweater, cardigan, syal, kaos kaki, kaos tangan, topi, dll. Selain itu dapat
kita jumpai juga boneka rajut dari teknik knitting, tentu hasil dari boneka
dari teknik knitting dan crocheting berbeda.
Teknik knitting sudah banyak kita jumpai dengan hasil produk mesin yaitu seperti baju dan cardigan. Karena selain merajut secara manual atau menggunakan tangan, teknik ini dapat digantikan dengan mesin rajut yang sudah canggih demi efektifitas dan efisiensi dalam produksi skala besar. Namun tentu pengalaman dan manfaat lain dalam kegiatan merajut secara manual dapat lebih terasa ketika dibandingkan dengan mesin rajut.
Foto Neddle Knit/ Breien
Foto Proses Teknik Knitting
Setelah
mengetahui dua teknik merajut melalui postingan kali ini, semoga dapat membantu
para perajut pemula dalam mengenali perbedaan teknik dan alat yang harus
digunakan saat mulai merajut. Kegiatan merajut bukan suatu kegiatan yang
membosankan, siapa yang tekun dan sabar akan menemui hasil rajutan yang
memuaskan. Karena kunci merajut bukan dari kualitas benang dan alat yang
digunakan, melainkan kesabaran dan ketekunan yang dilakukan.
Saya
Pipit wulandari, saya tertarik dengan kerajinan terutama rajutan. Mohon maaf
jika masih kurang dalam menyampaikan semoga tulisan ini dapat menjadi pedoman.
Komentar
Posting Komentar